Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
Tambnas Shopee Collaboration
Tambnas Shopee Collaboration
Tambnas Shopee Collaboration

Kusta: Penyakit Mengerikan yang Masih Ada Hingga Saat Ini



Kusta atau yang juga dikenal dengan nama lepra adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Penyakit ini sudah dikenal sejak zaman kuno dan masih menjadi masalah kesehatan global hingga saat ini. Meskipun sudah ada obat-obatan yang dapat menyembuhkan penyakit ini, namun stigma dan diskriminasi terhadap penderita kusta masih menjadi masalah yang serius.

Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang penyebab, gejala, dan pengobatan kusta, serta dampak sosial dan psikologis yang dialami oleh penderita kusta.

I. Penyebab Kusta

Kusta disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae yang menyerang sistem saraf dan kulit. Bakteri ini mudah menyebar melalui udara ketika seseorang dengan kusta batuk atau bersin. Selain itu, bakteri ini juga dapat menyebar melalui kontak langsung dengan penderita kusta yang belum diobati.

Namun, tidak semua orang yang terpapar bakteri Mycobacterium leprae akan terinfeksi kusta. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kemungkinan terinfeksi kusta antara lain sistem kekebalan tubuh yang lemah dan faktor genetik.

II. Gejala Kusta

Gejala kusta bervariasi tergantung pada tingkat keparahan penyakit. Pada tahap awal, kusta dapat menimbulkan bercak-bercak putih atau merah muda pada kulit yang tidak terasa sakit atau gatal. Bercak-bercak tersebut seringkali muncul di wajah, lengan, dan kaki.

Kemudian, bercak-bercak tersebut dapat berkembang menjadi benjolan atau keropeng yang terasa sakit dan mati rasa. Selain itu, kusta juga dapat menyebabkan kerusakan pada saraf, sehingga penderita kusta dapat kehilangan sensasi pada kulit dan organ tubuh tertentu.

III. Pengobatan Kusta

Saat ini, kusta dapat diobati dengan kombinasi antibiotik selama 6-12 bulan. Pengobatan diberikan secara gratis oleh pemerintah di banyak negara, termasuk Indonesia. Namun, pengobatan yang terlambat dapat menyebabkan kerusakan permanen pada kulit dan saraf.

Selain itu, penderita kusta juga perlu mendapat perawatan luka dan fisioterapi untuk membantu memulihkan fungsi saraf dan organ tubuh yang terkena dampak kusta.

IV. Dampak Sosial dan Psikologis

Penderita kusta seringkali mengalami stigma dan diskriminasi di masyarakat. Mereka dianggap sebagai orang yang kotor dan dijauhi oleh lingkungan sekitar. Hal ini dapat menyebabkan penderita kusta merasa terisolasi dan mengalami tekanan psikologis yang berat.

Post a Comment for "Kusta: Penyakit Mengerikan yang Masih Ada Hingga Saat Ini"

Tambnas Shopee Collaboration
Tambnas Shopee Collaboration