Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
Tambnas Shopee Collaboration
Tambnas Shopee Collaboration
Tambnas Shopee Collaboration

Mengenal Pola Candlestick dalam Analisis Teknikal Saham



Dalam analisis teknikal saham, pola candlestick merupakan salah satu alat yang sering digunakan untuk mengidentifikasi potensi perubahan harga saham. Pola candlestick adalah representasi grafis dari pergerakan harga saham dalam bentuk lilin (candle) yang dapat memberikan informasi tentang sentimen pasar, kekuatan pembeli dan penjual, serta potensi arah harga selanjutnya. Dalam artikel ini, kita akan mengenal beberapa pola candlestick yang umum digunakan dalam analisis teknikal saham.
  1. Bullish Engulfing
    Bullish Engulfing adalah pola candlestick yang terbentuk ketika sebuah candlestick bearish (harga turun) diikuti oleh sebuah candlestick bullish (harga naik) yang sepenuhnya menelan body candlestick bearish sebelumnya. Pola ini dapat menjadi indikasi bahwa pembeli mengambil alih kendali dari penjual dan harga kemungkinan akan naik.

  2. Bearish Engulfing
    Bearish Engulfing adalah kebalikan dari Bullish Engulfing, yaitu pola candlestick yang terbentuk ketika sebuah candlestick bullish diikuti oleh sebuah candlestick bearish yang sepenuhnya menelan body candlestick bullish sebelumnya. Pola ini dapat menjadi indikasi bahwa penjual mengambil alih kendali dari pembeli dan harga kemungkinan akan turun.

  3. Doji
    Doji adalah pola candlestick yang terbentuk ketika harga pembukaan dan penutupan suatu candlestick hampir sama, sehingga body candlestick hampir tidak ada atau sangat kecil. Pola doji dapat menjadi indikasi ketidakpastian pasar dan dapat mengindikasikan potensi perubahan harga.

  4. Hammer dan Hanging Man
    Hammer dan Hanging Man adalah pola candlestick yang memiliki bentuk yang mirip, tetapi memiliki interpretasi yang berbeda tergantung pada posisinya dalam tren harga. Hammer terbentuk di akhir tren turun dan merupakan indikasi potensi pembalikan harga naik, sedangkan Hanging Man terbentuk di akhir tren naik dan merupakan indikasi potensi pembalikan harga turun.

  5. Shooting Star dan Inverted Hammer
    Shooting Star dan Inverted Hammer juga memiliki bentuk yang mirip, tetapi memiliki interpretasi yang berbeda tergantung pada posisinya dalam tren harga. Shooting Star terbentuk di akhir tren naik dan merupakan indikasi potensi pembalikan harga turun, sedangkan Inverted Hammer terbentuk di akhir tren turun dan merupakan indikasi potensi pembalikan harga naik.

  6. Morning Star dan Evening Star
    Morning Star dan Evening Star adalah pola candlestick yang terdiri dari tiga candlestick yang mengindikasikan potensi perubahan harga. Morning Star terbentuk di akhir tren turun dan merupakan indikasi potensi pembalikan harga naik, sedangkan Evening Star terbentuk di akhir tren naik dan merupakan indikasi potensi pembalikan harga turun.

  7. Harami
    Harami adalah pola candlestick yang terdiri dari dua candlestick yang mengindikasikan potensi perubahan harga. Pola harami terbentuk ketika sebuah candlestick besar diikuti oleh sebuah candlestick kecil yang sepenuhnya tercakup oleh body candle sebelumnya. Pola harami dapat menjadi indikasi bahwa momentum harga mulai melemah dan harga kemungkinan akan berbalik arah.

  8. Piercing Pattern dan Dark Cloud Cover
    Piercing Pattern dan Dark Cloud Cover adalah pola candlestick yang terdiri dari dua candlestick yang mengindikasikan potensi perubahan harga. Piercing Pattern terbentuk di akhir tren turun dan merupakan indikasi potensi pembalikan harga naik, sedangkan Dark Cloud Cover terbentuk di akhir tren naik dan merupakan indikasi potensi pembalikan harga turun.

  9. Three White Soldiers dan Three Black Crows
    Three White Soldiers dan Three Black Crows adalah pola candlestick yang terdiri dari tiga candlestick berturut-turut yang mengindikasikan potensi perubahan harga. Three White Soldiers terbentuk di akhir tren turun dan merupakan indikasi potensi pembalikan harga naik, sedangkan Three Black Crows terbentuk di akhir tren naik dan merupakan indikasi potensi pembalikan harga turun.

Itulah beberapa pola candlestick yang umum digunakan dalam analisis teknikal saham. Penting untuk diingat bahwa pola candlestick hanya merupakan alat bantu dalam analisis teknikal dan tidak selalu memberikan sinyal yang akurat. Oleh karena itu, sebaiknya digunakan bersama dengan alat analisis teknikal lainnya dan mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti sentimen pasar, berita, dan kondisi fundamental perusahaan sebelum membuat keputusan trading atau investasi. Selalu melakukan riset dan analisis secara mendalam sebelum melakukan transaksi saham.

Post a Comment for "Mengenal Pola Candlestick dalam Analisis Teknikal Saham"

Tambnas Shopee Collaboration
Tambnas Shopee Collaboration