Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
Tambnas Shopee Collaboration
Tambnas Shopee Collaboration
Tambnas Shopee Collaboration

Rangkaian Power Train HD 785-7 (Power Train Skeleton) - Penjelasan Komponen


Rangkaian Power Train adalah sistem yang terdiri dari berbagai komponen yang bekerja bersama untuk mentransmisikan tenaga dari engine ke roda kendaraan atau alat berat. Sistem ini juga mengelola pengendalian brake dan steering untuk memastikan kinerja kendaraan atau alat berat yang optimal. Berikut adalah penjelasan mengenai setiap komponen dalam rangkaian power train:



  1. Engine (SAA12V140)
    • Engine adalah komponen utama yang menghasilkan tenaga untuk menggerakkan kendaraan atau alat berat. Engine SAA12V140 merupakan engine diesel berkapasitas besar yang dirancang untuk memberikan output daya tinggi dan efisiensi yang baik, khususnya pada engine alat berat.

  2. Output Shaft
    • Output Shaft berfungsi untuk mentransmisikan energi putar yang dihasilkan oleh engine ke komponen lain dalam power train. Shaft ini menghubungkan engine ke bagian power train lainnya dan memiliki peran penting dalam distribusi tenaga.

  3. Front Drive Shaft
    • Front Drive Shaft mentransmisikan torsi dari Output Shaft ke shaft roda depan atau sumbu roda depan, memungkinkan kendaraan bergerak maju. Komponen ini sangat penting pada kendaraan dengan sistem penggerak empat roda atau all-wheel drive.

  4. Rear brake cooling pump
    (SAR(4)180+180)
    • Rear brake cooling pump berfungsi untuk mengalirkan coolant pada rear brake, menjaga suhu brake tetap optimal selama pengebrakean. Model SAR(4)180+180 menggambarkan konfigurasi khusus untuk efisiensi pendinginan.
    • Penjelasan Model Pompa SAR(4)180+180:
      1. SAR:
        SAR adalah kode yang mengindikasikan jenis pompa. Biasanya, "SAR" merujuk pada jenis pompa hidrolik yang digunakan untuk distribusi atau pemompaan coolant pada sistem hidrolik, baik untuk penggerak atau fungsi-fungsi tambahan lainnya seperti pendinginan.
      2. (4):
        Angka 4 di dalam kode ini biasanya mengacu pada jumlah saluran atau sistem yang dimiliki pompa ini. Artinya, pompa ini mungkin memiliki empat saluran pemompaan yang mengalirkan cairan ke berbagai bagian sistem hidrolik atau brake cooling system.
      3. 180+180:
        Angka 180+180 mengacu pada kapasitas atau ukuran pompa ini. Biasanya, ini merujuk pada kemampuan pompa untuk menghasilkan aliran hidrolik dalam satuan liter per menit (LPM). Dalam hal ini, pompa ini mungkin memiliki dua saluran yang masing-masing dapat memompa 180 liter per menit. Artinya, pompa ini bisa menghasilkan aliran yang besar, cocok untuk aplikasi yang memerlukan jumlah coolant tinggi dalam waktu cepat, seperti brake coolant atau sistem penggerak lainnya.

  5. Torque Converter, Transmission (Front Brake Coolant), Brake Control Pump (SDR(30)100+100+SA(1)25)

    • Torque Converter adalah komponen yang mentransmisikan torsi dari engine ke transmisi, memungkinkan perubahan kecepatan dan pengendalian tenaga. Transmisi dan Brake Control Pump ini juga berfungsi untuk mengatur pendinginan pada brake depan dan kontrol sistem pengebrakean secara keseluruhan.

    • Model Hidrolik SDR(30)100+100+SA(1)25 adalah kode yang menggambarkan jenis dan spesifikasi pompa atau komponen hidrolik tertentu. Penjelasan ini akan membantu Anda memahami elemen-elemen dalam kode tersebut:
      1. SDR
        SDR biasanya merupakan singkatan yang mengindikasikan jenis atau fungsi pompa atau komponen hidrolik. Beberapa kemungkinan makna:
        1. Split Discharge Rotor: Menunjukkan jenis pompa rotor dengan aliran keluaran terpisah.
        2. Single Discharge Range: Merujuk pada pompa dengan kisaran pengeluaran tunggal.
        3. Dalam aplikasi tertentu, SDR bisa menjadi kode spesifik dari produsen untuk desain atau tujuan khusus.
      2. (30)
        1. Angka 30 biasanya menunjukkan tekanan kerja maksimum dalam satuan bar atau megapascal (MPa), tergantung pada sistemnya.
        2. Contoh: 30 MPa atau 300 bar adalah tekanan yang dapat ditangani oleh sistem ini.
      3. 100+100
        1. Angka ini menunjukkan kapasitas aliran cairan (flow rate) yang dihasilkan oleh dua bagian sistem.
        2. 100+100 berarti sistem ini memiliki dua saluran atau pompa yang masing-masing dapat mengalirkan cairan sebanyak 100 liter per menit (LPM).
        3. Total kapasitas aliran cairan adalah 200 LPM, jika kedua saluran bekerja bersamaan.
      4. SA
        1. SA biasanya menunjukkan tipe pompa atau komponen tambahan dalam sistem.
        2. Contoh: Single Action (SA) dapat merujuk pada pompa kerja tunggal (pompa dengan satu arah kerja).
      5. (1)
        1. Angka (1) dalam kode ini biasanya merujuk pada jumlah saluran atau unit yang dimiliki oleh bagian tambahan, seperti pompa kerja tunggal ini.
      6. 25
        1. Angka 25 menunjukkan kapasitas atau output pompa kerja tunggal dalam satuan liter per menit (LPM).
        2. Dalam hal ini, pompa tambahan dapat mengalirkan cairan sebanyak 25 LPM.

  6. PTO (Power Take-Off)
    • PTO adalah sistem yang memungkinkan engine untuk mengalirkan tenaga ke komponen lain, seperti peralatan tambahan yang membutuhkan daya untuk beroperasi. PTO umumnya digunakan pada kendaraan atau engine untuk menggerakkan alat tambahan, seperti pompa atau kompresor.

  7. Torque Converter (Torque Converter)
    • Torque Converter berfungsi untuk mentransfer tenaga dari engine ke transmisi, sekaligus memungkinkan perbedaan putaran antara engine dan transmisi. Ini memberikan akselerasi yang lebih halus dan efisiensi dalam penggerakan kendaraan.

  8. Transmisi (Transmission)
    • Transmisi mengatur distribusi tenaga dari engine ke roda kendaraan, memungkinkan pengendalian kecepatan dan torsi yang diperlukan untuk berbagai kondisi jalan. Transmisi sangat penting untuk kenyamanan dan performa kendaraan.

  9. Rear Drive Shaft
    • Rear Drive Shaft mentransmisikan torsi dari transmisi ke roda belakang atau sumbu belakang, sehingga kendaraan dapat bergerak maju atau mundur, tergantung pada sistem penggerak yang digunakan.

  10. Differential Gear
    • Differential Gear memungkinkan perbedaan kecepatan putaran antara roda kiri dan kanan, penting untuk kendaraan yang berbelok. Komponen ini memungkinkan distribusi tenaga yang seimbang ke roda kiri dan kanan tanpa merusak komponen power train.

  11. Drive Shaft
    • Drive Shaft adalah komponen yang mentransmisikan torsi dari engine atau transmisi ke roda. Biasanya digunakan pada kendaraan dengan penggerak roda belakang atau depan.

  12. Brake
    • Brake adalah komponen yang digunakan untuk memperlambat atau menghentikan kendaraan. Sistem brake bekerja dengan cara menghasilkan gaya gesek antara permukaan brake dan komponen lain untuk mengurangi kecepatan kendaraan.

  13. Tire
    • Tire adalah komponen yang berhubungan langsung dengan jalanan, mentransmisikan tenaga dari power train ke permukaan jalan. Tire memiliki peran penting dalam menciptakan traksi, kenyamanan, dan keselamatan kendaraan.

  14. Final Drive
    • Final Drive adalah sistem yang mentransmisikan tenaga dari diferensial ke roda kendaraan. Sistem ini memastikan kendaraan mendapatkan torsi yang cukup untuk bergerak dengan kecepatan yang diinginkan.

  15. Parking Brake
    • Parking Brake adalah sistem pengebrakean yang digunakan untuk menahan kendaraan agar tetap diam ketika parkir. Biasanya menggunakan sistem mekanis atau elektronik untuk mengunci roda kendaraan agar tidak bergerak.

  16. Steering, hoist, hoist control pump (SAR(4)180+180+(1)6)
    • Sistem steering memungkinkan pengendalian arah kendaraan, sedangkan hoist control pump digunakan untuk mengatur pengangkatan dan penurunan beban pada alat berat atau kendaraan yang dilengkapi dengan hoist. Sistem ini memastikan kendaraan atau alat berat dapat berfungsi dengan baik dalam kondisi yang berbeda.

Proses Kerja Secara Keseluruhan

  1. Engine menghasilkan tenaga yang kemudian dikirimkan melalui output shaft ke berbagai komponen power train.
  2. Transmisi mengatur pengiriman tenaga ke roda dengan memilih gear yang sesuai untuk kecepatan dan torsi yang dibutuhkan.
  3. Drive Shaft mentransmisikan torsi ke roda depan atau belakang, tergantung pada sistem penggerak kendaraan.
  4. Brake System bekerja untuk mengurangi kecepatan dan menghentikan kendaraan dengan cara menghasilkan gesekan pada permukaan roda.
  5. Steering dan Hoist System memungkinkan pengendalian arah dan pengangkatan beban.

Dengan cara kerja yang terkoordinasi ini, kendaraan atau alat berat dapat bergerak dengan efisien, stabil, dan aman dalam berbagai kondisi medan dan tugas.

  

Post a Comment for "Rangkaian Power Train HD 785-7 (Power Train Skeleton) - Penjelasan Komponen"

Tambnas Shopee Collaboration
Tambnas Shopee Collaboration